lifeThings

Friday, December 16, 2011

Love Letter for my beloved wife

Tanggal 22 desember ini merupakan hari ibu,hari spesial yang didedikasikan untuk ibu :*,dan ada beberapa acara di sekolah anak saya,salah satunya adalah surat cinta yang ditulis oleh ayah/papa murid yang diberikan untuk mama/bundanya,krn suami saya bukan tipe romantis,ketika saya tanyakan untuk membuat surat dan menulisnya sendiri dia agak enggan sepertinya,kemudian saya teringat sekitar bulan April yang lalu di mengirimkan notes lewat facebook dengan judul 'Love letter for my beloved wife',saya waktu itu agak kaget dan aneh,hahaa semenjak kami pacaran acara gombal mengombal sepertinya selalu kami skip alias tidak pernah ada,tapi bulan april itu tiba2 suami saya mengirimkan notes tersebut,tidak terlalu romantis isinya,tapi mengandung suatu pesan yang sarat makna dan bisa menjadi perenungan,terutama untuk pasangan muda seperti kami ;)
Dan tiba- tiba saya ingin berbagi surat itu,entah dari mana suami mendapatkan kata-kata dari notes yg dia kirimkan itu,tp yang terpenting untuk saya adalah makna didalamnya :)

Before it i just try to put my husband picture here,to illustrated this letter ;)))
And here is the letter (kira2 dmn suami dapet ini ya??;p)
Love Letter for my beloved wife
Pernikahan atau Perkawinan,
Membuka tabir rahasia …
Suami yang menikahi kamu,
Tidaklah semulia Muhammad,
Tidaklah setaqwa Ibrahim,
Pun tidak setabah Isa atau Ayub,
Atau pun segagah Musa,
Apalagi setampan Yusuf
Justru suamimu hanyalah pria akhir zaman,
Yang punya cita-cita, Membangun keturunan yang soleh solehah…

Pernikahan atau Perkawinan,
Mengajar kita kewajiban bersama …
Suami menjadi pelindung, Kamu penghuninya,
Suami adalah Nakoda kapal, Kamu navigatornya,
Suami bagaikan balita yang nakal, Kamulah penuntun kenakalannya ..

Saat Suami menjadi Raja, Kamu nikmati anggur singgasananya,
Seketika Suami menjadi bisa, Kamulah penawar obatnya,
Seandainya Suami masinis yang lancang, Sabarlah memperingatkannya …

Pernikahan atau Perkawinan,
Mengajarkan kita perlunya iman dan taqwa …
Untuk belajar meniti sabar dan ridho,

Kamu bukanlah Khadijah, yang begitu sempurna didalam menjaga
Kamu juga bukanlah Siti Hajar ataupun Mariam, yang begitu setia dalam sengsara.
Cuma wanita akhir zaman, yang berusaha menjadi solehah … ^_^
Kaulah satu-satunya harapanku ……..

No comments:

Post a Comment